Rabu, 16 Oktober 2013

PENGGUNAAN MEDIA MODIFIKASI PIRINGPLASTIK UNTUK UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM (Pasa Siswa Kelas I SD Negeri IVSindangsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2008/2009)




A.    Judul
PENGGUNAAN MEDIA MODIFIKASI PIRINGPLASTIK UNTUK UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM (Pasa Siswa Kelas I SD Negeri IVSindangsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2008/2009)
B.     Nama Penulis
Srie Rohayati, A.Ma.Pd
C.    Abstrak dan Kata Kunci
ABSTRAK
Kata Kunci: Melempar cakram, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, dan Metode Deskripsidalam Kelompok
Sebuah penelitian yang difokuskan pada upaya guru untuk meningkatkan aktivitas  dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran melempar cakram dengan menggunakan metode deskripsiini dilakukan dalam rangka memperbaiki kinerja guru dan siswa secara inovatif dan kolaboratif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa yang sebelumnya diketahui kurang memenuhi harapan pembelajaran.Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas I SD Negeri Sindangsari IV, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis Tahun Ajaran 2008/2009, yang dinyatakan berhasil, sebab aktifitas siswa pada siklus kedua mengalmi kenaikan dalam menguasai kemampuan melempar cakram yaitu dengan rata-rata 75%.Penelitian ini dilaksanakan pada bulanFebruari 2008.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian tindakan yang alurnya, yaitu membuat perencanaan tindakan, melaksanakan tindakan dalam pembelajaran, mengobservasi tindakan, dan merefleksi tindakan.Hasil refleksi tersebut digunakan untuk mengambil keputusan.Adapun data penelitian berupa catatan lapangan, catatan hasil pengamatan, dokumentasi perencanaan, dan hasil menulis.Instrumen pengumpulannya adalah pedoman observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi.Analisis data dengan teknik kualitatif pendekatan mengalir, meliputi tahap reduksi data, pemaparan data, verifikasi, dan penyimpulan data.Untuk menguji keabsahan data dilakukan pengecekatan ulang (triangulasi) dengan kolabolator dan siswa.Setelah menyelesaikan penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut. Metode Deskripsi dalam kelompok dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas I SD Negeri Sindangsari IV, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis dalam pembelajaran melempar cakram.Perolehan nilai rata-rata proses belajar siswa pada siklus I adalah 70. Adapun perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I, yaitu 80. Perolehan nilai rata-rata proses belajar siswa pada siklus II adalah 80. Adapun perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II, yaitu 90.
1
 


D.    Pendahuluan
a.     Latar Belakang Masalah
Sarana prasarana merupakan salah satu bagian yang strategis dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, lengkap dan tidak lengkapnya sarana prasarana pembelajaran turut mempengaruhi maksimal dan tidak maksimalnya ketercapaian tujuan pembelajaran. Sarana yang lengkap bisa memudahkan guru untuk mengejar target-target tertentu yang menjadi tujuan pembelajaranya. Begitu sebaliknya, sarana yang tidak lengkap akan menyulitkan bagi guru dalam mencapai target-target tujuan pembelajaranya.
Ini pula yang terjadi pada pembelajaran Lempar Cakram di SD Negeri IV Sindangsari, Kondisi nyata di sekolah, media Cakram hanya tersedia 2 buah, 1 untuk putri dan 1 untuk putra. Sementara rata-rata siswa di SD Negeri IV Sindangsari berjumlah 2527 orang, jadi komparasi antara jumlah Cakram dan jumlah siswa adalah 1 : 14 putra/putri. Jelas dari gambaran tersebut bahwa proses pembelajaran Lempar Cakram menjadi tidak efektif, dan akibatnya bahwa target kurikulum menjadi sangat rendah.
Situasi dan kondisi ini sudah berjalan cukup lama dan sekolah sampai detik ini belum bisa memenuhi sarana Cakram tersebut sampai batas yang cukup memadai atau kondisi ideal, misalnya dengan perbandingan 1 : 2 (1 cakram untuk 2 orang). Hal ini bisa dimengerti, karena sekolah mempunyai kebutuhan yang sangat banyak dan hampir semuanya mempunyai tingkat urgensitas yang tinggi untuk di penuhi oleh sekolah.Sehingga menuntut sekolah untuk menyediakan Cakram sesuai dengan kondisi ideal, merupakan suatu yang tidak realistis dan lebih jauhnya bisa menimbulkan gejolak dan iklim yang tidak kondusif di sekolah.
 Oleh karena itu perlu sebuah pemecahan masalah yang sederhana dan bisa dilakukan oleh guru.  Melihat permasalahan di atas, maka satu pemikiran yang muncul adalah bahwa perlu adanya sebuah media alternatif modifikatif untuk mengganti cakram yang memang cukup mahal. Media alternatif modifikatif tersebut harus bersifat bisa mewakili karakteristik cakram, murah, banyak tersedia atau mudah di dapat.
Dari beberapa kriteria media alternatif modifikatif untuk mengganti cakram tersebut nampaknya piring plastik bisa dijadikan media alternatif modifikatif untuk mengganti cakram.Dari segi bentuk, jelas ada kemiripan dengan bentuk cakram, dari segi ketersediaan dan harga, maka piring plastik sangat mudah sekali di dapat di pasar-pasar tradisional dengan harga sangat murah.
Dari permasalahan tersebut di atas maka penulis menentukan judul Penelitian Tindakan Kelas ini “Penggunaan Media Modifikasi PiringPlastik Untuk Upaya Meningkatkan Efektivitas Belajar Lempar Cakram Pada Siswa Kelas I SD Negeri IV Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis




b.    Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian, yaitu : Apakah media modifikasi piring plastik dapat meningkatkan efektivitas belajar Lempar Cakram di kelas ISD Negeri IV Sindangsari?
c.      Pemecahan Masalah
Dari permasalahan tersebut di atas, sesungguhnya ada beberapa alternatif tindakan agar proses pembelajaran Lempar Cakram di kelas I bisa menjadi efektif , diantaranya :
1.      Media modifikasi piring plastic.
2.      Dengan bentuk formasi pembelajaran yang variatif
3.      Penyediaan cakram yang memadai dari sekolah
Maka dari beberapa alternatif pemecahan masalah belajar lempar cakram tersebut, prioritas pemecahan masalah yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan ketidak efektifan belajar lempar cakram di kelas I, dengan cepat dan mudah adalah dengan menggunakan media modifikasi piring plastik dalam proses pembelajaran Lempar Cakram di kelas ISDNegeri IV Sindangsari.
E.     Kajian Teoretis
a.      Pembelajaran
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses pembelajaran. Apakah pembelajaran itu ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya di kemukakan sebuah definisi dari pembelajaran “ Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya “ (Surya:2004). Menurut Surya (2004) lebih lanjut bahwa ada beberapa prinsip yang menjadi landasan pengertian tersebut di atas ialah :
Pertama, pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilaku. Prinsip ini mengandung makna bahwa ciri utama proses pembelajaran itu adalah adanya perubahan perilaku dalam diri individu. Artinya seseorang telah mengalami pembelajaran akan berubah perilakunya. Tetapi tidak semua perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : (a) perubahan yang disadari, artinya individu yang melakukan proses pembelajaran menyadari bahwa pengetahuan, keterampilan, dan ia lebih yakin terhadap dirinya. (b). Perubahan bersifat kontinyu (berkesinambungan) Artinya suatu perubahan yang terjadi, meyebebkan terjadinya perubahan perilaku yang lain. (c). Perubahan bersifat fungsional, artinya perubahan yang telah diperoleh sebagai hasil pembelajaran memberikan manfaat bagi individu yang bersangkutan. (d) perubahan bersifat positif, artinyaterjadi adanya pertambahan perubahan dalam diri individu (e) Perubahan yang bersifat aktif, artinya perubahan itu terjadi dengan sednirinya, akan tetapi memlalui aktivitas individu. (f). Perubahan yang bersifat permanent (menentap) , artinya perubahan yang terjadi sebagai hasil pembelajaran akan berada secara kekal dalam diri individu, setidak-tidaknya untuk masa tetentu. (g). Perubahan yang bertujuan dan terarah, artinya perubahan itu terjadi karena ada sesuatu yang akan yang akan dicapai.
Kedua, hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara keseluruhan.Prinsip ini mengandung makna bahwa perubahan perilkau sebagai hasil pembelajaran adalah meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Ketiga, pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip ketiga ini mengandung makna bahwa pembelajaran itu merupakan suatu aktivitas yang berkesinambungan.
Keempat, proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan ada sesuatu tujuan yang akandi capai.Peinsip ini mengandung makna bahwa aktivitas pembelajaran itu terjadi karena adanya kebutuhan yang harus dipuaskan, dan adanya tujuan yang ingin dicapai.
      Kelima, pembelajaran merupakan bentuk pengalaman.Pengalaman pada dasarnya adalah kehidupan melalui situasi yang nyata dengan tujuan tertentu.
b.      Efektivitas Belajar
Efektivitas merupakan aspek penting dalam berbagai bentuk kegiatan, karena efektivitas merupakan cerminan dari tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasaran yang ingin dicapai.Rivai dengan mengutip Exzioni (1964) menuliskan bahwa efektivitas adalah sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya.
Efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, akan tetapi dapat pula dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Disamping itu, efektivitas juga dapat dilihat dari bagaimana tingkat kepuasaan yang dicapai oleh orang (Robbins, 1977 dikutip oleh Rivai). Masih dari Rivai dengan mengutip Prokovenko (1987) dan Miskel (1992) dengan demikian efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting kerena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasaran atau suatu tingkatan terhadap mana tujuan-tujuan dicapai atau tingkat pencapaian tujuan.
Dalam kaitannya dengan efektivitas belajar Rivai (1997), mengatakan bahwa efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pelatihan. Pencapain tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.
Menurut Rivai aspek-aspek yang meliputi efektivitas belajar adalah :
1.      Peningkatan pengetahuan
2.      Peningkatan keterampilan
3.      Perubahan sikap
4.      Prilaku
5.      Kemampuan adaptasi
6.      Peningkatan integrasi
7.      Peningkatan partisipasi
8.      Peningkatan interaksi cultural
c.    Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti, perantara atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.Beberapa ahli yang dikutip Sudrajat memberikan definisi tentang media pembelajaran diantaranya, schram (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
 Sementara, Briggs(1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan National Education Association (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
 Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurka pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dam kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Dalam kaitanya dengan efektivitas belajar Brown (1973) yang juga dikutip Sudrajat mengengkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi tehadap efektivitas pembelajaran.
Lebih lanjut Sudrajat (2007) menuliskan tentang beberapa fungsi media diantaranya : (1). Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh peserta didik tentang suatu objek, disebabkan : (a). objek terlalu besar; (b). objek terlalu kecil; (c). objek yang bergerak terlalu lambat; (d). objek yang bergerak terlalu cepat; (e). objek yang terlalu komplek; (f). objek yang bunyinya terlalu halus; (g). objek mangandung bajaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan nedia yang tepat, maka semua objek dapat disajikan kepada peserta didik. (2). Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya; (3). Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar; (4).Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan yang bastrak.
F.     Metodologi Penelitian
a.      Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) Karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian dskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu  teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
Menurut Oja dan Sumarjan (dalam titik sugiarti, 1997:8) ada 4 macam bentuk penelitian tindakan, yaitu (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kolaboratif, (3)  penelitian tindakan simulatif terinteratif dan (4) penelitian tindakana social eksperimental.
 Penelitian tindakan ini menggunakan bentuk penelitian kolaboratif dengan guru mata diklat dan  di dalam proses belajar mengajar dikelas yang bertinak sebagai pengajar adalah guru mata diklat sedangkan peneiti bertindak sebagai pengamat, penanggung jawab penuh  penelitian tindakan  adalah pengamat (peneliti). Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana peneliti secara penuh terlibat dala penelitian mulai dari perencanaan,  tindakan, pengamatan dan refleksi.
Dalam penelitian ini  peneliti bekerja sama   dengan guru mata diklat, kehadiran peneliti sebagai guru di tengah-tengah proses belajar  mengajar sebagai pengamat diberitahukan kepada siswa. Dengan cara ini diharapkan adanya kerja sama dari seluruh siswa dan bisa mendapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.
b.      Tempat, Waktu Penelitian dan Subjek Penelitian
a)      Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Penggunaan Media Modifikasi PiringPlastik Untuk Upaya Meningkatkan Efektivitas Belajar Lempar Cakram Pada Siswa Kelas I SD Negeri IV Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis “ ini dilaksanakan di kelas ISD Negeri IV Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis.
b)     Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari mulai Februari s.d. Maret 2008
c)      Subjek Penelitian
       Subjek penelitian adalah siswa-siswa Kelas I SD Negeri 4Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis tahun pelajaran 2008/2009.
c.      Rancangan Penelitian
     Penelitian ini  menggunakan Penelitian Tindakan  Kelas (PTK). Menurut tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi  dimana  praktek pembelajaran tersebut dilakukan  (dalam Mukhlis, 2003:3)
       Sedangkan menurut Mukhlis (2003:5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yan dilakukan.
       Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannnya adalah menumbuhkan budaya meneliti dikalangan gurj (Mukhlis, 2003:5).
       PTK terdiri atas empat tahap, yaitu planning (Rencana), action  (tindakan),observasi (pengamatan) dan reflection (refleksi). Siklus spiral dari tahap-tahap PTK dapat dilihat pada gambar berikut:
1.Rangangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan maslaah, tujuan dan membuat rencana tindkan, termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran
2.Kegiatan dan pengamatan, melipouti tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari ditetapkannya metode demonstrasai.
3.    Refleksi, peneliti mengkaji melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat
4.    Rancangan/rencana yagn direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rangangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya
            Observasi terbagi dalam dua putaran, dimana pada masing-masing putaran dikenal perilaku yang sama ( alur kegiatan yang sama0 dan membahas satu sub pokok bahasan yang diahiri dengan  tes praktek di akhir masing-masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki system pengajaran yang dilaksanakan.
G.    Hasil Penelitian dan Pembahasan
a.      Hasil Penelitian
1.      Siklus I
a)    Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolahan pembelajaran metode demostrasi  dan lembar observasi aktivitas siswa.
b)   Tahap kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus Idilaksanakan pada minggu pertama bulan Februari di kelas 1 dengan jumlah siswa 27orang. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
                    Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui keberhasln siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut                                                         
          Setelah melakukan dan menyelesaikan siklus pertama penelitian , peneliti bersama rekan guru yang bertindak sebagai kolaborator yang melakukan pengamatan, melakukan diskusi dan refleksi, maka di dapat hasil seperti terlihat pada Tabel 6
Tabel 6
Hasil Tiap Aspek pada Siklus 1

No
Aspek Penelitian
Siklus Penelitian

Tindakan
1
Aktivitas siswa dalam belajar Lempar Cakram
70 %
Perlu ditingkatkan dengan berbagai formasi dan permainan
2
Aktivitas guru dalam mengajar Lempar Cakram
95 %
Perlu ditingkatkan dengan melihat kembali RPP
3
Hasil Belajar siswa AwalanPa
Cara Melempar Pi
Cara Melempar Pa
Sikap Akhir Pa
Sikap Akhir Pi


95%
70%
80%
80%
60%

Perlu ditingkatkan kembali terutama putri yang harus mendapat perhatian lebih, terutama pada aspek cara melempar dan sikap akhir : porsi mengulang di tambah untuk putri

Hasil Tiap Aspek pada Tindakan  :
1.    Aktivitas siswa dalam belajar Lempar Cakram 80 % Cukup
2.    Aktivitas guru dalam mengajar Lempar Cakram 100% Cukup
3.    Hasil Belajar siswa Awalan Pa 100% Ada peningkatan, bagi yang belumbisa menuntaskan belajar, di Remedial
4.    Respon siswa terhadap proses Belajar Lempar Cakram 85% Cukup
2.    Siklus II
a)      Tahap perencanaan
          Pada tahap in peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran metode demonstasi dan lembar observasi siswa.
b)      Tahap kegiatan dan pelaksanaan
          Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus  II dilaksanakan pada akhir bulan Februari 200 di kelas 1 dengan jumlah siswa 27 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekuarangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.            
          Pada akhir  proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes praktek  II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 7
Hasil Tiap Aspek Selama 2 Siklus
No
Aspek
Hasil tiap aspek selama 2 siklus
Siklus Peningkatan
1.
Aktivitas siswa dalam belajar Lempar Cakram
70 %, 80 %

10%
2.
Aktivitas guru dalam mengajar Lempar Cakram
95%, 100 %
5%

3.
Hasil Belajar siswa AwalanPa
Hasil Belajar siswa Awalan Pi
95%, 100%
70%, 80%
5%
10%
4.
Respon siswa terhadap proses
belajar Lempar Cakram
85%, 85%



b.   Pembahasan
1.      Aktivitas Siswa dalam Belajar Lempar Cakram
Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa pada siklus penelitian dengan 2 siklus penelitian pada proses pembelajaran Lempar Cakram menunjukan adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus pertama sampai siklus kedua seperti terlihat pada Tabel 8
Tabel 8
Aktivitas Siswa
Nomor
Siklus Penelitian
Tindakan Aktifitas
1
Pertama
70%
2
Kedua
80%
Rata-rata
75%

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada dua siklus penelitian pada pembelajaran Lempar Cakram dengan piring plastik menunjukan adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus pertama sampai siklus kedua seperti terlihat pada Tabel 8.
Dari Tabel 8 di atas, terlihat bahwa siklus pertama aktivitas siswa mencapai 70%, kemudian pada siklus kedua mencapai 85% ini berarti ada peningkatan 15% setelah ada treathment atau perbaikan pada siklus kedua, sehingga rata-rata keaktifan siswa selama dua siklus adalah 75%. Mengacu pada Indikator Keaktifan Siswa pada Tabel 2, kisaran angka 75% memiliki kriteria Aktif. Dengan kata lain, siswa selama mengikuti pembelajaran Lempar Cakram dengan media modifikasi piring plastik bergerak aktif baik saat mendapat tugas dari guru atau pun inisiatif sendiri.











2.         Aktivitas Guru Dalam Mengajar Lempar Cakram
            Tabel 9
Aktivitas Guru
Nomor
Siklus Penelitian
Tindakan Aktifitas
1
Pertama
95%
2
Kedua
100%
Rata-rata
97,5%

Berdasarkan hasil pengamatan oleh rekan guru aktivitas guru dalam mengajar Lempar Cakram dengan media modifikasi piring plastik mengalami kenaikan aktivitas.
Pada Tabel 10 nampak bahwa aktivitas mengajar guru pada siklus pertama mencapai tingkat pencapaian 95%, sedangkan pada siklus kedua setelah melakukan treatment pada proses pembelajaran, aktivitas guru mencapai 100%. Ini berarti ada kenaikan aktivitas guru sebesar 5%, sehingga rata-rata aktivitas guru pada dua siklus mencapai 97,5%.Mengacu pada Indikator Aktivitas Guru pada Tabel 3, besaran angka 97,5% termasuk kriteria Sangat Aktif. Ini artinya guru dalam mengajar betul-betul sesuai dengan skenario pembelajaran atau RPP.

3.      Hasil Belajar
Tabel 10
Hasil Belajar Siswa
No
Siklus Penelitian
Aspek
Jenis
Kelamin
Ketuntasan Belajar
1
Pertama
Awalan
Pa
Pi
95%
70%


Cara Melempar
Pa
Pi
80%
60%


Sikap Akhir
Pa
Pi
80%
65%
2
Kedua
Awalan
Pa
Pi
100%
80%


Cara Melempar
Pa
Pi
90%
80%


Sikap Akhir
Pa
Pi
90%
80%

Berdasarkan hasil tes praktik yang dilakukan kepada siswa, dari mulai awalan, cara melempar, dan sikap akhir Lempar Cakram, pada akhir siklus ternyata mendapat kenaikan.
Dari Tabel 10 terlihat bahwa untuk siklus pertama hasil tes praktik Awalan mencapai, putri 70%, dan putra 95%. Ini artinya, ada sebanyak 10 orang siswa putri yang mampu menuntaskan pembelajaran dari 15 orang, dan ada 11 orang siswa putra yang mampu menuntaskan pembelajaran dari 12 orang.
Masih pada siklus pertama, hasil tes praktik cara melempar mencapai, putri 60% dan putra 80%. Ini artinya, ada sebanyak 8 orang putri yang mampu menuntaskan pembelajaran, dan 10 orang putra yang mampu menuntaskan pembelajaran.
Dari siklus pertama, hasil tes praktik sikap akhir mencapai 65% putri, dan 80% putra.Ini artinya ada 11 orang putri yang mampu menuntaskan pembelajaran, dan ada 10 orang putra yang mampu menuntaskan pembelajaran.
Pada siklus kedua dari Tabel 10 terlihat ada peningkatan pada tes praktik tiap aspek.Pada tes praktik awalan mencapai 100% putra, dan 80% putri. Ini berarti bahwa ada 10 orang siswa yang mampu menuntaskan pembelajarannya, artinya untuk putra semua siswa mampu menuntaskan pembelajarannya, dan untuk putri ada 13 orang yang mampu menuntaskan pembelajarannya.
Pada tes praktik cara melempar terlihat mencapai 90% putra dan 80% putri. Ini berarti ada sebanyak 11 orang putra yang mampu menuntaskan pembelajaran, dan 13 orang siswa putri yang mampu menuntaskan pembelajaran.
Sementara pada tes praktik sikap akhir persentase mencapai 90% putra dan 80% untuk putrid. Ini artinya bahwa ada 11 orang putra yang mampu menuntaskan pembelajaran , dan ada 14 orang putri yang mampu menuntaskan pembelajaran.
Aspek Awalan pada siklus pertama mencapai 95% putra, dan 70% untuk putri, sedangkan pada siklus kedua putra mencapai 100% dan putri 80%. Ada kenaikan 5% untuk putra dan ada lonjakan kenaikan 20% untuk putri, dan rata-rata ketuntasan belajar untuk aspek Awalan mencapai 97,5% putra dan putri mencapai 75%. Mengacu pada Indikator Hasil Belajar Siswa pada Tabel 1, persentase tersebut menunjukan bahwa pembelajaran Awalan pada Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, berkategori Sangat Efektif untuk putra dan efektif untuk putri.
Aspek Cara Melempar pada siklus pertama mencapai 80% putra, dan 60% untuk putri, sedangkan pada siklus kedua putra mencapai 90% dan putri 80%. Ada kenaikan 10% untuk putra dan ada lonjakan kenaikan 20% untuk putri, dan rata-rata ketuntasan belajar untuk aspek Awalan mencapai 85% putra dan putri mencapai 70%. Mengacu pada Indikator Hasil Belajar Siswa pada Tabel 1, persentase tersebut menunjukan bahwa pembelajaran Cara Melempar pada Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, berkategori Sangat Efektif untuk putra dan efektif untuk putri.
Aspek Sikap Akhir pada siklus pertama mencapai 80% putra, dan 65% untuk putri, sedangkan pada siklus kedua putra mencapai 90% dan putri 80%. Ada kenaikan 10% untuk putra dan ada lonjakan kenaikan 15% untuk putri, dan rata-rata ketuntasan belajar untuk aspek Awalan mencapai 85% putra dan putri mencapai 72,5%. Mengacu pada Indikator Hasil Belajar Siswa pada Tabel 1, persentase tersebut menunjukan bahwa pembelajaran Sikap Akhir pada Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, berkategori Sangat Efektif untuk putra dan efektif untuk putri.

d.   Respon Siswa Terhadap Proses Pembelajaran
Berdasarkan angket respon, yang disebarkan kepada siswa setelah selesai pelaksanaan pembelajaran siklus kedua, dapat dinyatakan bahwa pada umumnya siswa kelas I bersikap positif terhadap proses pembelajaran Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik , seperti terlihat pada Tabel 11
Tabel 11
Respon (Tingkat Kepuasan Belajar ) Siswa
No
Pertanyaan
Jawaban
1.
Selama mengikuti pembelajaran Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, bagaimana perasaanmu ?
a. Senang = 85%
b. Biasa-biasa saja = 10%
c. Tidak senang = 5%
2.
Apakah penggunaan piring plastik sebagai pengganti Cakram, tanggapanmu ?
a. Menyusahkan belajar = 5%
b. Biasa-biasa saja = 10%
c. Memudahkan belajar = 85%
3.
Sampaikan pendapat atau harapanmu tentang media piring plastik sebagai pengganti Cakram,…
a. Bisa diteruskan, dengan alasan,… = 90 %
1). Memudahkan belajar = 80%
2). Selama belum ada cakram yang sesungguhnya = 10%
b. Jangan diteruskan, dengan alasan…… = 10%
1). Menyusahkan belajar = 2%
2). Segera harus diganti =  8%
4.
Bagaimana pendapatmu tentang perintah atau tugas-tugas selama proses pembelajaran berlangsung ?
a. Mudah = 80%
b. Biasa-biasa saja = 10%
c. Susah = 10%

Dari Tabel 11 dapat dinyatakan bahwa siswa yang merasa senang dengan pembelajaran Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik 85%, sedangkan yang menyatakan biasa-biasa saja 10%, dan merasa tidak senang 5%. Kondisi ini berarti, bahwa sebagian besar siswa menikmati proses pembelajaran Lempar Cakram dengan media modifikasi piring plastik. Dalam kaitannya dengan fungsi piring plastik sebagai pengganti Cakram sesungguhnya ditanggapi positif oleh siswa, dengan pernyataan bahwa sebanyak 85% menyatakan piring plastik memudahkan dalam proses pembelajaran Lempar Cakram, sebanyak 10% menyatakan biasa-biasa saja, dan hanya sebesar 5% yang merasa disusahkan.
Ketika dimintai tanggapan tentang kelanjutan pembelajaran Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, sebagian besar siswa menyatakan bisa dilanjutkan 90%, dengan alasan memudahkan belajar 80%, dan selama cakram belum ada 10%, sementara siswa yang menyatakan jangan diteruskan sebanyak 10%, dengan alasan menyusahkan pembelajaran sebesar 2%, dan sisanya 8% menyatakan harus segera diganti.
Lalu terkait dengan perintah atau tugas-tugas selama proses pembelajaran berlangsung, tanggapanya juga sebagian besar positif, yaitu 80% menyatakan mudah, 10% menyatakan biasa-biasa saja, dan yang menyatakan susah hanya sebesar 10%.
Mengacu pada Indikator Respon (Tingkat Kepuasan Belajar) Siswa, maka rata-rata tingkat respon siswa 85%, mempunyai kriteria Sangat Puas. Kriteria ini menggambarkan bahwa siswa betul-betul merasa enjoy dan sangat menikmati pembelajaranya.

H.    Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “ Upaya Meningkatkan Efektivitas Belajar Lempar Cakram dengan Menggunakan Media Modifikasi Piring Plastik, PTK di Kelas ISD Negeri IV Sindangsari menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
Pertama, aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik di kategorikan aktif. Dan setelah dilakukan siklus kedua, aktivitas siswa mengalami peningkatan keaktifan rata-rata sebesar 75% .Jika mengacu pada Indikator Keaktifan Siswa maka besaran keaktifan sebesar 75% termasuk kriteria Aktif.
Kedua, bahwa aktivitas mengajar guru pada siklus pertama mencapai tingkat pencapaian 95%, sedangkan pada siklus kedua setelah melakukan treatment pada proses pembelajaran, aktivitas guru mencapai 100%. Ini berarti ada kenaikan aktivitas guru sebesar 5%, sehingga rata-rata aktivitas guru pada dua siklus mencapai 97,5%.
Mengacu pada Indikator Aktivitas Guru , besaran angka 97,5% termasuk kriteria Sangat Aktif.
Ketiga rata-rata Ketuntasan Belajar untuk aspek Awalan mencapai 97,5% putra dan putri mencapai 75%. Mengacu pada Indikator Hasil Belajar Siswa pada Tabel 1, persentase tersebut menunjukan bahwa pembelajaran Awalan pada Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, berkategori Sangat Efektif untuk putra dan efektif untuk putri.
Rata-rata ketuntasan belajar untuk aspek Cara Melempar mencapai 85% putra dan putri mencapai 70%. Mengacu pada Indikator Hasil Belajar Siswa pada Tabel 1, persentase tersebut menunjukan bahwa pembelajaran Cara Melempar pada Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, berkategori Sangat Efektif untuk putra dan Efektif untuk putri.
Rata-rata Ketuntasan Belajar untuk aspek Sikap Akhir mencapai 85% putra dan putri mencapai 72,5%. Mengacu pada Indikator Hasil Belajar Siswa pada Tabel 1, persentase tersebut menunjukan bahwa pembelajaran Sikap Akhir pada Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, berkategori Sangat Efektif untuk putra dan Efektif untuk putri. Keempat, respon siswa mengacu pada Indikator Respon Siswa, maka rata-rata tingkat respon siswa 85%, mempunyai kriteria Sangat Puas.

I.       Daftar Pustaka
Amat, Mukadis. 2006. Pengorganisasian Isi Pembelajaran Tipe Prosedural. Malang: Universitas Negeri Malang.
Arikunto, Suharsimi , 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta PT. Rineksa Cipta
Engkos S.R. 1994. Penjaskes. Jakarta; Erlangga
Herawati, Susilo. 2006. Pelaporan Penelitian Tindakan Kelas. Malang: LSW.
Sudrajat, Ahkmad (2007). Media Pembelajaran.
 Artikel.http://ahkmadsudrajat.wordpress.com/bahan-ajar/mediapembelajaran/
Suharno. 1986, Ilmu Kepelatihan Olah Raga Yogyakarta; IKIP Yogyakarta.
Surya, Mohamad (2004). Psikologi Pembelajaran & Pengajaran.Bandung.
Pustaka Bani Quraisy.
Syarifuddin, Aib. 1997, Penjaskes 1,2,3,Jakarta; PT. Gramedia Widiasmara Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar